saat kau bosan, BACA INI...!!

"Orang-orang yg sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yg harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak." (Aldus Huxley)

Rabu, 27 Maret 2013

in my DAY

  HAPPI MILAD bu dokter :)

March, 28th 1993 lalu, tepatnya di sebuah desa kecil di pulau Bangka. seorang anak perempuan sehat telah dilahirkan. bukan dari kalangan kaya, pada masa itu.  Namun, usaha dan kerja  keras ke dua insan Tuhan melahirkan seorang bayi yg kuat seperti mereka. Itu aku.
Alhamdulllah, syukur tiada henti bisa dilahirkan dari keluarga ini. Mendapat kasih sayang yg seutuhnya. Hingga aku bisa tumbuh, menjadi sosok yg tegar seperti bunda, sosok yg kuat seperti ayah, cerdas seperti kakak-kakak ku. Tenang seperti kakek nenekku.
Kini 20th sudah ku lewati bersama mereka. Aku tumbuh menjadi sosok perempuan yg seutuhnya….
sosok gadis mungil, yang akan mengenakan jas putih dokter dan mengalungkan stetoskop di pundaknya.. yg akan tersenyum pada setiap pasien nya.. insya Allah

Semoga ke depan dan seterusnya aku bisa menjadi lebih baik dan menjadi saat  keluarga ku terseyum bangga…
I love you MOM, DAD, BROTHERS-SISTERS…. ALL OF MY BELOVED FAMILY..
            Hamesha and forever


Kamis, 21 Maret 2013

SELAMAT TINGGAL MASA ITU, si Mademoiselle Lidya Nazir H



2012, tahun yg sangat berarti untukku dan juga keluargaku. Hitam putih kehidupan ku alami, nyata. Mulai derai air mata kecewa hingga senyum kebanggaan telah mewarnai tahun ini. Aku belajar banyak dari semua peristiwa yg kualami hari demi hari. Mengalami kegagalan di tes SNMPTN 2011, membuatku terpuruk. Kegagalan kemarin tak boleh menghanyutkanku ke lembah kegelapan. Berlari melawan arus yang keras melawan tak membuatku mundur. Meyakinkan ayah bahwa aku pasti bias lulus masuk dan kuliah di kedokteran UNSRI tahun depan (SNMPTN 2012). “Aku janji akan usaha yah..!!” dengan tatapan dan air mata aku memohon agar tidak dikuliahkan di universitas swasta. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Teringat saat itu, bulan September sekitar tanggal 19. Bersama dengan abang bibi aku terbang ke bandung untuk mengukuhkan tekadku menjadi dokter spesialis kandungan (tapi sekarang BERUBAH, lebih focus buat jadi spesialis bedah/ surgeon).
Berawal dari pintu kaca di sebuah gedung berlambangkan GAJAH, yakni Ganesha Operation. Disini aku mengukir mimpiku, bersama sahabat karibku, Ami Puspitasari dan teman2. Buku bantal idaman  kami, yg senantiasa menemani .. guru2 GO yg sangat kusayangi, mereka orangtua keduaku, aku sayang mereka, amat terangat sangat (lebai dikit:D)..
Kakakku ketiga berontak dengan keinginanku kuliah di kedokteran karena ia tau kondisi financial keluargaku. Tapi aku yakin pasti bisa, tanpa memberatkan ayah. Kuusahakan semaksimal mungkin untuk bisa lulus di universitas negeri , terutama yang favorit. dan berkat dukungan langsung dari kakakku nomor 4, abang ueng, dan doa dari keluarga besarku,  Alhamdulillah, setelah masa perjuangan itu aku bisa memetik buah kerja keras dan kesabaran itu. Subhannallah. Allah mendengar Allah maha segalanya. Dan aku ternyata diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Allah tahu apa yg kita butuhkan..
Terimakasih untuk keluarga, sahabat,teman,dan somebody (SAF-motivator/anak IPB dan tio-inspirator?anak FKG UNPAD).
***
Target tahun 2012 (September 2011-agustus 2012)
1.      Lulus SNMPTN 2012 di pilihan 1
2.      Diterima di FK UNSRI
3.      Kuliah di Fakultas Kedokteran UNSRI
4.      Dapetin beasiswa
ALHAMDULILLAH TERCAPAI

MISI SELANJUTNYA..:) FIGHTING…!!!!
***
be a SURGEON, insya Allah , i can

 

WELCOME TO the jungle, Lidya Nazir…!!!
be a better DOCTOR..

i am just a girl, a little girl, but i have a BIG PASSION..

Does not matter what my name is. which obviously I want to share the reality of my life, how beautiful God's plan for his people ...
 
Much experience as my time towards maturity, sometimes it makes me cry, laugh, love, disappointment, torment, should be patient, boredom, rigidity, all mixed in one ... in order to reach their dreams and goals, I had to sacrifice, not just me but many of those dear to me to support me ..

Many stories that I want to get it, when I fell, and got up, crying, feeling disappointed that all shortchanged by 1 word PASS SNMPTN ... all the pain was gone and eroded by the smiles of my family ... all not free from interference Him .. Allahu akbarI would then tell you sweet bitter struggle 1 year 2 months it .. to be a medical student .... :)
saturday, August 4th 2012
SNMPTN CARD

fighting!!!

KEEP FIGHTING !!!!
dr. Lidya Puspitasari, Sp. B.
amin



Bermimpi, Berjuang dan Berdoa



Apa yang kalian inginkan dalam hidup?? Sudahkah kalian berusaha meraihnya?? Sudahkah kalian berhasil meraihnya??

Manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin, bisa memimpin diri sendiri, keluarga, lingkungan, bahkan dunia. Diri sendirilah yang menentukan mau dibawa kemana hidupnya: sukses, gagal, biasa aja, atau mengalir saja seperti air. Butuh usaha yang keras agar hidup kita bisa sukses sesuai mimpi kita dan faktor utama yang menentukan kesuksesan adalah diri kita sendiri.
Ada 3 hal yang harus dilakukan oleh seseorang untuk bisa menjadi sukses dan luar biasa bagi hidupnya. Yang pertama adalah bermimpi. Seseorang yang tidak punya mimpi adalah ibarat orang yang tidak tahu kemana arah hidupnya. Dengan mempunyai mimpi kita punya hal yang ingin kita raih dalam hidup kita. Mimpi yang seperti apa? Terserah, tapi akan lebih baik jika kita bermimpi setinggi mungkin. Dengan bermimpi yang tinggi paling tidak kalau kita tidak berhasil meraihnya kita tidak akan jauh dari mimpi kita itu. Bermimpi yang kecil maka hasilnya pun kecil. Dengan bermimpi yang besar kita akan punya power yang lebih untuk berusaha di atas rata-rata orang lain.Tuliskan mimpimu dan bayangkanlah ketika kamu bisa meraih mimpi mu, wow amazing. Tapi jangan terlena hanya dengan berkhayal kalau mimpi kita akan terwujud.
Tahap selanjutnya adalah bagaimana merealisasikan mimpi itu. Kita sebut dengan perjuangan. Perjuangan yang tak kenal lelah. Perjuangan yang membutuhkan tekad, semangat dan usaha diatas rata-rata orang lain. Perjuangan yang tidak mengenal kata menyerah sebelum kita berhasil meraihnya. Orang yang sukses adalah orang yang selalu bangkit ketika ia terjatuh. Perjuangan butuh usaha dan pengorbanan. Sebagai contoh, kita ingin lulus ke SMA Favorit atau lulus SNMPTN maka mulailah dari sekarang belajar yang sungguh-sungguh. Jika kamu merasa selalu gagal lulus ke Jurusan favoritmu ketika try out, jangan menyerah dan bangkitlah. Ubah metode belajar dari belajar pasif menjadi belajar aktif, mulai menerapkan EMPATI (empat soal tiap hari), tingkatkan waktu belajar kalian di atas rata-rata teman kalian. Kalau teman kalian belajar 3 jam sehari maka kalian harus belajar 4 jam sehari. Perlu diingat teman bahwa perjuangan tidak akan pernah sia-sia.
ilustrasiThe last but not least is Pray, The Greatest Power on Earth. Mungkin kita pernah mengalami masa-masa di mana kita sudah berusaha semaksimal mungkin, berjuang keras tetapi mengapa belum berhasil juga. Apa ada yang salah dengan usaha kita?? Mungkin kita lupa belum menyisipkan doa disetiap usaha kita. Jika kita berdoa kepada Tuhan YME, Tuhan akan selalu menunjukkan jalan terbaik untuk kita.
Jangan berhenti bermimpi, jangan berhenti berusaha dan jangan berhenti berdoa.
Selamat mencoba

THE WINNER



PEMENANG selalu punya keyakinan bahwa apapun yang dia impikan pasti menjadi kenyataan. Pemenang adalah orang yang mempunyai impian yang besar dan berhasil mewujudkan impian tersebut, kemudian dia membuat impian baru yang lebih besar lagi dan sukses mencapainya, demikian seterusnya.


Apa impian Anda saat ini? Lulus Ujian Nasional 2011? Selanjutnya apa lagi? Lulus SNMPTN 2011? Setelah itu apa lagi?
          Anda boleh punya impian apa saja, namun yang pasti bahwa impian seorang pemenang tidaklah tercapai dengan sendirinya. Ada langkah-langkah yang harus dilakukan agar impian tersebut menjadi kenyataan, yaitu: menyusun rencana, bertindak, melakukan evaluasi, dan konsisten.

Jadi, kalau Anda punya impian untuk lulus UN yang akan digelar April 2011 yang akan datang,langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menyusun rencana belajar. Coba hitung berapa hari lagi waktu tersisa mulai dari hari ini sampai dengan pelaksanaan UN 2011. Alokasikan waktu belajar Anda setiap hari per bidang studi sesuai dengan kisi-kisi UN 2011 (Ada 6 mata pelajaran, lho ...). Semakin detil rencana belajar yang Anda susun semakin besar peluang Anda mencapai sasaran. Ingat, dengan perencanaan yang baik berarti Anda sudah menyelesaikan 50% dari pekerjaan Anda.
Langkah kedua, jalankanlah rencana belajar tersebut dengan komitmen yang tinggi. Singkirkan segala penghalang dan jangan mau tergoda oleh gangguan apapun yang membuat Anda mangkir dari rencana belajar yang telah ditentukan. Ingat, impian tanpa tindakan hanyalah sebuah ilusi.
Langkah ketiga, lakukan evaluasi apakah hasil yang Anda peroleh sudah sesuai dengan yang diharapkan. Anda bisa saja merevisi rencana belajar yang telah ditetapkan agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya, kalau Andstudya merasa porsi jam belajar bidang studi Fisika perlu ditambah, sementara jam belajar bidang studi Bahasa Indonesia dapat dikurangi, just do it.
Langkah keempat, lakukanlah semuanya dengan konsisten, jangan angin-anginan (hari ini belajar, besok bolong). Ingat, setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Ada harga yang harus dibayar oleh setiap pemenang untuk mencapai impiannya. Sukses UN 2011.

Kupanggil Kau Sholeha

Ibuku sangatlah cantik sedangkan ayahku adalah orang yang sungguh teramat bodoh. Itulah kata-kata yang sengaja aku benam dalam benakku sepuluh tahun ini. Ayahku yg bodoh telah pergi sejak dulu bersama dengan seorang wanita yg dianggapnya lebih cantik daripada ibuku. Ia meninggalkanku, ibuku dan juga adikku yang saat itu masih belum genap berumur tujuh bulan di dalam perut ibuku. Ayahku sangatlah brengsek, sebrengsek tingkah lakunya kepada kami. Kini ibu harus menanggung beban ganda hidup ini, menjadi seorang ibu yang harus mengasuh kedua anaknya sekaligus menjadi ayah yang haruslah mencari nafkah untuk makan sehari-hari.

Bencinya aku pada ayahku melebihi kemampuanku untuk membenci orang. Kehadirannya telah aku buang jauh-jauh dari hidupku. Kini hidupku tidak bisa dikatakan lagi memiliki keluarga. Karena hanya kami bertiga saja yang memiliki hubungan darah yang haruslah hidup disebuah kampung nan terpencil di kaki gunung Geulis. Selain cantik, ibuku sangatlah hebat. Goreng pisang buatannya lebih enak daripada kue brownies bertabur coklat sekalipun. Itulah mengapa hingga saat ini kami masih bisa hidup. Berbeda dengan wajah ibu, ayahku sangatlah jelek. Ia pria berambut awut-awutan, berhidung bengkok dan berbibir tebal. Aku kira ibuku kena pelet oleh pria yang tidak seharusnya aku sebut sebagai bapak itu hingga akhirnya ibuku mau saja menikah dengannya. Nasib ibu sungguh sangatlah sial dan nasib ayahku sungguhlah celaka dua belas.

Ibuku adalah pekerja keras. Subuh subuh setelah membangunkanku dan adikku, Ia ke dapur mulai sibuk dengan adonan goreng pisang agar bisa aku bawa ke sekolah. Hari ini ibuku berpesan kepadaku bahwa goreng pisangnya harus laku semua, karena katanya persediaan beras dirumah sudah mulai habis. Nino adikku sudah dua hari ini terbaring lemas karena demam tinggi yang menderanya. Kata ibuku Nino harus segera di bawa ke puskesmas. Aku menyarankan kepada ibu agar nanti sepulang sekolah aku harus juga berjualan keliling kampung agar mendapat uang lebih.

Aku tidak bisa berbohong bahwa karena kecantikan ibuku, sudah banyak pria-pria kampung yang ingin mengawinkan ibuku atau menurutku lebih niat menidurinya saja. Namun aku tak menyukainya lantaran aku takut ibu di tinggal lagi dan rasanya aku tak sanggup punya seorang bapak tiri begitu alasanku kepada ibuku setiap kali. Aku memang harus egois karena memang aku sangat menyayangi ibuku. Beliau sudah kuanggap separuh badanku. Jika ia sakit, maka dipastikan aku juga akan sakit.

Kau tentu belum tahu siapa nama ibuku kan? Kau pasti tertarik ingin melihatnya. Ia berkulit putih, bermata lentik dan berbibir tipis. Ia bernama Sholeha, nama yang cocok sekali dari kakekku. Kulitnya tak pernah kering oleh basuhan air wudhu. Suaranya juga indah kala membaca kitab sehabis magrib setiap petang. Ibuku sungguh orang yang sangat tahu agama, oleh karena itu aku sangat mengaguminya.

Hari ini Ibu tampak uring-uringan. Aku sungguh merasa bersalah kepadanya, beberapa hari ini aku pulang sekolah dengan banyak sisa pisang goreng yang tak laku. Aku pasti yakin seratus persen bahwa pisang goreng ibuku masihlah tetap enak seperti dulu, tapi entah mengapa banyak pisang goreng yang tak laku-laku. Apa iya orang-orang sudah mulai bosan. Adikku juga semakin pucat, obat puskesmas rasanya kebal dengannya. Setiap makanan yang ia telan, habis lagi ia muntahkan. Rasanya sakit Nino parah sekali.

Esoknya aku memutuskan bolos sekolah agar bisa berjualan pisang goreng ke kampung seberang. Aku harap ini tidak sia-sia. Pisang gorengku harus habis hari ini targetku. Sudah 2 Km aku berjalan menjunjung nampan berisi pisang goreng ibuku berkeliling kampung sambil berteriak-teriak keras. Dalam hati aku berbisik ya Tuhan tolong beri kami rezeki. Usahaku memang menarik minat banyak penduduk desa terutama kaum-kaum bapakku, namun pisang gorengku tak juga-juga beranjak dari jumlah awal sejak dari rumah. Pria-pria kampung ini lebih banyak tertarik dengan ibuku daripada pisang goreng ibuku. Setiap mereka bertanya tentang ibuku, ingin rasanya aku menampar mereka namun sayang tanganku masih terlalu kecil untuk menampar muka badak mereka.

Aku pulang dengan banyak pisang goreng sisa lagi. Ku ceritakan uneg-unegku tadi kepada ibuku. Ibuku hanya banyak menyuruhku beristigfar. Sungguhkah ibu tak tahu bahwa aku sangat menyayanginya? Harusnya kau perlu tahu itu.

            Aku benci mendengar tetanggaku yang selalu berkeluh kesah tentang harga beras yang naik atau pemerintah yang tak peduli rakyatnya. Padahal kesulitan kami lebih sulit dari mereka. Sekarang saatnya aku harus memikirkan cara lain yang lebih baik dan aku harus mencari pekerjaan.

Sakit Nino mulai tampak berkurang, itu artinya sedikit berkurang beban hidup kami. Namun beberapa malam ini, kerap kali aku melihat ibu terbangun tengah malam, kadang aku melihatnya terisak-isak menangis dalam shalatnya atau duduk sendiri di kursi maha butut harta kami satu-satunya. Aku tak berani mengusiknya.

Aku masih belum menemukan pekerjaan yang cocok buatku. Aku berumur 10 tahun sedangkan adikku berumur 7 tahun. Kira-kira perkerjaan apa yang cocok dan halal yang pantas buat kami? Tentu saja pekerjaannya juga harus menghasilkan duit yang banyak.

Ibu hari ini kelihatan tidak sedang cantik. Rambut panjang hitamnya tampak kusut masai, tampak juga beberapa keriput disudut bawah matanya dan Ia pun makin uring-uringan.  Seringkali ibu melihat aku dan Nino secara bergantian dengan mata yang berkaca-kaca. Ibu sungguh nampak aneh hari ini.

Aku tidak segera mengetahui apa kira-kira pekerjaan yang cocok untukku, namun rupanya ibu lebih dulu menemukannya malam itu. Dihadapan kami ibu mengutarakan keinginannya untuk mencari pekerjaan lain diluar rumah. Katanya ia telah meminjam sejumlah uang untuk berangkat mengunjungi teman lamanya di Semarang.

Besoknya subuh-subuh kami berangkat menggunakan bus ekonomi tujuan Semarang dengan modal uang pinjaman ibu. Karena ini merupakan hal yang baru bagi aku dan Nino, kami tampaknya sangat menikmati perjalanan ini walaupun bus ini tampak penuh sesak. Aku tak henti-hentinya melihat hal-hal baru, banyak mobil yang berkeliaran hilir mudik. Ada yang besar dan juga kecil. Nino saaat ini telah tertidur keletihan, rupanya suasana gembira hatinya sungguh tak tertahankan lagi oleh kondisi fisiknya. Sejak dari awal keberangkatan, ibu memeluk kami. Aku merasa sungguh sangat nyaman dipeluknya.

Ibu memang tampak aneh, itu yang mataku tangkap. Ibu hari ini tampak memanjakan kami. Sudah beberapa batang coklat dan berbutir permen masuk ke dalam perutku. Ibu juga mengusap keningku tak henti-hentinya. Sungguh aku akan sangat berbahagia sekali apabila keadaan ini bisa berlangsung semakin lama. Beberapa kota telah kami lewati, aku baru mengenal dari plat jalan ada nama kota seperti Cirebon, Garut ataupun Semarang. Ibu tak henti-hentinya berbicara kepadaku, ia bercerita tentang beberapa daerah baru yang baru aku kenal dan tak lupa kadang iya berpesan agar aku selalu menjaga adikku serta jangan berkelahi dengan adikku. Kami memang sering berkelahi tetapi sesungguhnya aku sangat sayang adikku. 

Aku tidak tahu sudah berapa lama bus ini membawa kami ke Semarang karena aku tidak memiliki jam tangan. Sepertinya Semarang adalah kota yang sangat jauh dari kampungku. Aku sempat berpikir bagaimana nanti pulang ke kampung jika aku tidak punya uang lagi. Aku juga sudah lelah seperti adikku dan aku harap agar segera sampai.

Memang sudah puluhan orang yang naik turun bus ini, tapi bus ini masih tetap saja penuh sesak. Akhirnya sang kondektur bus berteriak jika kota Semarang telah sampai. Aku menarik napas lega luar biasa. Segera ibu bangunkan Nino dari tidur lelapnya. Aku, ibuku juga Nino melangkah meninggalkan bus itu, sekarang kami telah berada di sebuah terminal.

Perjalanan yang cukup jauh ini sangatlah melelahkan. Nino merasa kehausan, begitu juga dengan aku. Namun persediaan air minum yang kami bawa dari rumah telah habis diperjalanan tadi. Ibu meminta aku menjaga Nino sedangkan ibu akan pergi sebentar untuk membeli minuman. Aku dan Nino duduk disebuah bangku panjang berpayungkan beringin raksasa yang menjulang tinggi mencakar langit.

Sepotong coklat kini tinggal bungkusnya saja, entah kemana lenyapnya dibawa semut-semut nakal itu. Itu berarti kami sudah menunggu ibu cukup lama. Nino semakin kehausan. Aku berusaha menenangkan Nino untuk lebih sabar menunggu ibu. Tapi sekarang aku menjadi ragu, sudah lebih 2 jam aku dan Nino menunggu di bangku ini. Namun ibu tak juga muncul dengan botol air minum di tangannya. Nino bertanya dimana ibu sekarang. Hatiku semakin resah bukan karena Nino yang kehausan tapi karena memikirkan dimana ibu. Aku meninggalkan Nino sendirian bermaksud menyusul ibu.

Lama mataku merayap kesana-kemari berkeliling di terminal, namun aku tak mendapati sosok ibuku. Entah berapa orang yang telah kutanyai, barangkali mereka tahu dimana ibuku berada. Tapi tak seorangpun mengetahuinya. Hingga kutemui seorang supir bus yang kebetulan pernah melihat ibu. Kujelaskan padanya ciri-ciri yang dimiliki ibuku agar lebih memudahkannya mengingat sosok wanita yang kucari ini. Singkat ia mengatakan bahwa beberapa jam yang lalu ia pernah melihat seorang ibu-ibu naik bus jurusan Bandung sambil menangis terisak-isak.

Mendengar kata-katanya aku tersentak kaget. Aku pun tak langsung percaya, seperti yang ibuku katakan bahwa aku tidak boleh langsung percaya pada orang yang baru aku kenal. Aku yakin ibu tidak mungkin meninggalkan aku dan Nino disini. Bergegas aku menghampiri Nino dan membongkar semua isi tas yang ibu titipkan padaku. Didalam bungkus roti coklat itu kudapati secarik kertas bertuliskan sebuah alamat dan juga terdapat uang didalamnya. aku menitikkan kristal mataku. Sungguh sulit dipercaya, ibu telah meninggalkan kami di tempat yang sangat asing ini. Berbekal uang dan secarik alamat yang ibu tinggalkan, kami pun segera mendatangi tempat itu, berharap akan bertemu ibu disana.

Lagi-lagi aku dan Nino terkejut, aku bertanya pada mas tukang ojek yang membawa kami meninggalkan terminal. Apa benar ini alamat yang sama dengan yang tertulis di kertas itu. Mas ojek pun mengangguk dan kemudian langsung pergi meninggalkan kami dengan kepulan asap hitam motornya yang mungkin sudah berabad tidak mencicipi yang namanya servis.

Sebuah bangunan yang usang namun untungnya masih terawat. Awalnya kupikir ini rumah saudara jauh ibuku. Bangunan yang sama usianya dengan ibuku, bermandikan putihnya tinta hingga memberikan kedamaian pada setiao orang yang berada di dekatnya. Lamunanku kini berpusat pada pandanganku yang tertuju pada sebuah papan yang bertuliskan ”PANTI ASUHAN”. Aku langsung syok saat membacanya. Ibu, mengapa kau tinggalkan kami disini dan sekarang mengapa kau  titipkan kami di panti asuhan ini? batinku bicara.

3 bulan kemudian..

Sebuah pemberitaan mengabarkan bahwa ada seorang PSK berusia sekitar 30 tahun yang meninggal dunia karena overdosis. Dan ia bernama Sholeha.